Beranda | Artikel
Kaidah Penetapan Nama-Nama Allah
Jumat, 20 November 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Kaidah Penetapan Nama-Nama Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 4 Rabiul Akhir 1442 H / 20 November 2020 M.

Kajian Tentang Kaidah Penetapan Nama-Nama Allah

Pada kesempatan ini kita akan menjelaskan di antara kaidah yang berkaitan dengan penetapan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Para ulama Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah, mereka telah menyebutkan berbagai kaidah berdasarkan Al-Qur’an, sunnah dan pemahaman yang benar, sesuai dengan manhaj Salafus Shalih. Di dalam karya-karya mereka terdapat kaidah-kaidah yang penting dan mendasar untuk memahami tauhid yang mulia, yaitu tauhid asma’ wa shifat.

Semua hal itu mereka lakukan untuk menjelaskan kebenaran yang merupakan aqidah Ahlus Sunnah, menjelaskan aqidah Ahlus Sunnah beserta dalil dan kaidah yang menjelaskan akan kebenarannya. Di sisi lain, penjelasan tentang kaidah tersebut merupakan bantahan terhadap sekte-sekte ahlul kalam yang menyelisihi manhaj Ahlus Sunnah di dalam perkara yang mulia, yaitu masalah asma’ wa shifat.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada kita pemahaman yang benar terhadap aqidah Ahlus Sunnah beserta kaidah-kaidah yang menjelaskan tentang aqidah tersebut.

Seluruh nama Allah husna

Di antara kaidah yang harus kita pahami di dalam mengimani dan menetapkan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahwa seluruh nama Allah Subhanahu wa Ta’ala husna. Sehingga kita sering mendengar “Asmaul Husna”. Bahkan hal ini sangat familiar sekali di kalangan kaum muslimin. Bahkan sebagian menjadikannya sebagai nyanyian dan disenandungkan dalam dzikir-dzikir mereka. Seolah-olah bila itu telah dinyanyikan dan dihafal dan dibaca sebagaimana yang disenandungkan, maka seolah-oleh itu telah berdzikir kepada Allah.

أسماء الله كلها حُسنى

“Seluruh nama Allah husna.”

Husna isim tafdhil dari hasanah. Jadi menunjukkan sesuatu yang memiliki seluruh kebaikan. Artinya tidak ada lagi sesuatu yang lebih baik dari itu. Tidak ada lagi nama yang lebih baik dari nama Allah.

Jadi nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah nama-nama yang terbaik. Bukan hasanah (yang baik), tapi yang terbaik. Karena ada nama-nama yang baik tapi tidak bisa dijadikan sebagai nama Allah.

Maka husna (yang terbaik) karena spesial bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kebaikan yang telah sampai kepada puncaknya yang tertinggi. Artinya tidak ada lagi yang lebih baik dari itu.

Kaidah yang mulia ini berdasarkan ayat Al-Qur’an yang terdapat dalam 4 ayat dalam Al-Qur’an; surah Al-A’raf, surat Thaha, surat Al-Isra, dan Al-Hasyr. Disebutkan bahwa nama-nama Allah disifati dengan Al-Husna. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلِلَّـهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا

Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki asmaul husna, maka serulah Allah dengan nama-nama tersebut.” (QS. Al-A’raf[7]: 180)

Allah perintahkan kita untuk berdoa dengan nama-nama tersebut, bertawassul dengan nama-nama tersebut, dan inilah tawassul yang disyariatkan.

Didalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menjelaskan:

أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَـٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ

Katakanlah: ‘Serulah Ar-Rahman (Ar-Rahman adalah salah satu dari asmaul husna) apapun yang kalian seru dari nama-nama Allah tersebut, maka Allah memiliki asmaul husna.’” (QS. Al-Isra`[17]: 110)

Jadi baik kita menyeru “Yaa Allah”, “Yaa Rabb”, “Yaa Rahman”, “Yaa Ghafur” dari nama-nama asmaul husna tersebut, maka sesungguhnya kita adalah menyeru dan berdoa kepada Allah Tabarakala wa Ta’ala yang memiliki nama-nama tersebut.

Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Untuk mp3 kajian yang lain: silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49429-kaidah-penetapan-nama-nama-allah/